Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Deadlock

Prolog Aku melihat dua anak kecil. Yang satu laki-laki, dan satu lagi perempuan. Mereka berlari-lari sambil tertawa di atas rumput yang terbentang luas di halaman, walau hujan mengguyur mereka, tak dapat menghapus wajah bahagia mereka. Aku mengenal perempuan kecil itu. Dia adikku tersayang. Dan laki-laki kecil itu adalah aku. Mataku terbuka. Kudengar suara air menabrak genting rumah. Ya ampun, untuk kesekian kalinya aku bermimpi bermain bersama adikku. Aku pun segera bangun dan membuka jendela kamar. Tak ada matahari yang menyapaku, yang ada hanya hujan dan udara dingin. “Dia lagi apa ya?” spontan keluar satu pertanyaan dari mulutku. Yang aku maksud dengan ‘Dia’ tak lain dan tak bukan adalah adikku tersayang. Sudah 3 tahun aku tak melihatnya. Nasib bagus yang sudah membuatnya menjadi wanita cantik yang pintar. Sekarang dia sudah menjadi seorang Dokter Muda. Tak sengaja kulihat foto kami saat kecil dulu, saat aku sedang menggendong adikku yang menangis karena terjatuh. Foto